Pages

Wednesday, June 26, 2013

MONSTER UNIVERSITY

By : Daniel Effendie

Mike Wazowski: I’ve been waiting for this my whole life! I’m gonna be a scarer.


Directed By: Dan Scanlon
Cast: Billy Crystal, John Goodman, Steve Buscemi, Helen Mirren, Alfred Molina
Synopsis:
Semenjak kecil, Mike Wazowski (Billy Crystal) hanya memiliki satu cita- cita. Menjadi seorang scarer. Dirinya tinggal selangkah lagi untuk menggapai impiannya ketika berhasil masuk ke Monsters University, sebuah lembaga pendidikan yang kerap melahirkan scarer- scarer papan atas. Namun persaingannya dengan sesama freshman, Jimmy P. Sullivan (John Goodman) mengakibatkan keduanya dikeluarkan dari Scare Program.
Mike pun tidak kehilangan akal. Bersama Sully dan beberapa monster “culun” lainnya, dia mengikuti perlombaan Scare Game yang akan membuktikan dirinya sebagai monster terbaik dan kembali masuk ke Scare Program.
Review:
 

Sebagai sebuah studio animasi raksasa, Pixar memiliki fanbase dan ciri khas tersendiri. Depth gambar yang bagus, disain karakter yang tipikal, easter egg bejibun, serta film yang so heartful. Itulah yang membuah Pixar mendapatkan tempat tersendiri bagi kalangan penyuka animasi bermutu.
Namun terkadang Pixar kurang mampu membuat sekuel dari filmnya. Seperti pada tahun 2011 Pixar merilis sekuel animasi Cars. Padahal Cars sendiri merupakan animasi terlemah yang pernah diciptakan Pixar. Terlihat memang Pixar kali itu hanya mengejar penjualan merchandise, yang memang tidak bisa dipungkiri, Cars menempati posisi teratas dari penjualan merchandise film- film Pixar. Padahal selain Cars, banyak film- film yang lebih dinantikan untuk dibuat sekuelnya oleh para fans. Sebut saja The Incredibles, Finding Nemo, dan A Bug’s Life. Beda halnya dengan Toy Story. Kisah persahabatan tersebut mampu meningkatkan kualitas di tiap sekuelnya.


Sebenarnya tidak ada yang salah dalam memilih untuk meneruskan franchise Monsters Inc. Hanya saja penanganan prekuel ini kurang begitu maksimal. Secara grafis mengalami peningkatan. Joke pun masih mampu mengocok perut penonton. Disain karakter juga bagus. Namun sepertinya film ini kurang memiliki “soul” dan “heart” seperti yang pernah ditemukan di sekuelnya terdahulu.
Jika yang masih ingat film Monsters Inc. kita masih suka dengan hubungan karakter boo dan para monster. Atau penggambaran Sulley yang memiliki hati. Atau Mike yang tidak hanya sekedar sidekick semata. Semua itu terasa hilang di Monsters University. Sebagai contoh. Karakter Mike digambarkan lebih “heboh” dan “panikan” serta “penakut” di Monsters Inc. Namun di Monsters University digambarkan memiliki karakter optimistis. Lalu Sully digambarkan sebagai karakter yang “hangat” di Monsters Inc. namun di sini dibuat seperti seorang yang egosentris.
Jalan ceritapun tidak terlalu spesial karena hanya mengambil template cerita yang sudah ratusan kali diangkat ke film sejenis. Namun pemberian identitas buddy movie nya cukup terwakilkan dengan karakter Mike dan Sully yang bertolak belakang. 3D juga kurang begitu tereksplor dengan baik.


Well, jika saja ini bukanlah sebuah proyek prekuel film yang sudah bagus mungkin bisa dikategorikan sebuah film yang memuaskan. Jangan lewatkan short movie Blue Umbrella di awal film yang cukup menyentuh serta After Credit Scene yang kocak di akhir credit title. Dan sama halnya dengan film- film Pixar lainnya, Monsters University menyiapkan beberapa Easters Egg yang memberikan keasyikan tersendiri bagi para penggemarnya; Kode A113, Mobil Pizza Planet, dan hubungan dengan film- film Pixar lainnya. Apakah anda salah satu orang yang berhasil menemukannya?

No comments:

Post a Comment